Archive for Februari, 2009

Lilis Surjani

(22 Agustus 1948 – 7 Oktober 2007) seorang penyanyi senior Indonesia terkenal dengan lagunya yang berjudul Tiga Malam, lagu yang populer pada zaman konfrontasi Indonesia Malaysia dan Gang Kelinci (Ciptaan Titiek Puspa). Salah satu ciptaannya, Si Baju Loreng yang bertemakan kekaguman seorang gadis terhadap seorang anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), bahkan menjadi lagu yang menjadi pengobar heroisme tersendiri di pertengahan 1960-an. Lilis yang bertubuh mungil dan rambut model jambul ini juga seorang drummer dan pernah membintangi sederet film layar lebar pada kurun waktu 1964-1974. Antara 1963-1966, saat terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia, Lilis tercatat banyak menulis sekaligus menyanyikan lagu-lagu bertema patriotik dan pemicu semangat bernegara, diantaranya Pergi Berjoeang, Tiga Malam, Kau Pembela Nusa Bangsa, Mohon Diri, Baju Loreng, Hurryku Sayang, dan Berita.

Pada tahun 1968, Lilis membentuk sebuah band wanita yang diberi nama The Females bersama Rita Rachman (Keyboard) dan Rose Sumanti. Ia bermain drum di kelompok ini. Saat itu, kancah musik negeri ini diwarnai maraknya band-band wanita, seperti Dara Puspita, The Singers, The Reynettes, The Beach Girls, dan banyak lagi. Ketika ketenarannya memudar di Indonesia pada akhir 70-an, justru Lilis tetap dikenang di Malaysia hingga saat sekarang ini. Siti Nurhaliza misalnya, menyatakan kekaguman terhadap Lilis dalam salah satu albumnya, Siti Nurhaliza menyanyikan hit besar Lilis berjudul Tiga Malam. Ia juga mempopulerkan lagu daerah yang berjudul Gendjer-gendjer yang diciptakan oleh M. Arief, salah seorang seniman dari Banyuwangi, Jawa Timur. Lagu ini dikaitkan dengan Gerakan 30 September PKI (Gestapo/G30S PKI) sehingga dilarang dimainkan ataupun dinyanyikan setelah tahun 1965. Lilis Surjani meninggal pada hari Minggu tanggal 7 Oktober 2007 sekitar jam 21.30 WIB dalam usia 59 tahun, meninggalkan tiga anak serta delapan cucu. Ia wafat setelah berjuang selama 4 tahun melawan penyakit kanker rahim yang dideritanya.

Sejarah lagu Gendjer-gendjer
Lagu Gendjer-gendjer sebenarnya menceritakan tentang kehidupan rakyat (terutama petani) yang hidupnya susah dan miskin sehingga mereka harus makan dengan tanaman air yaitu genjer (Limnocharis Flava) yang banyak ditemukan di pesawahan di daerah tersebut. Hanya saja lyric dari lagu ini kemudian diplesetkan oleh Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) yang merupakan salah satu organisasi dibawah naungan (anak partai) PKI pada jaman orde lama. Lagu ini dinyanyikan oleh Gerwani pada saat pemberontak PKI melakukan penyiksaan dan pembunuhan secara biadab terhadap 7 orang Jenderal (Pahlawan Revolusi) yang berhasil diculiknya dan kemudian para Jenderal tersebut dikubur dalam 1 sumur yang bernama Lubang Buaya di kawasan Jakarta Timur. Hingga akhirnya lagu ini dibredel (dilarang beredar/dicekal) dimasa pemerintahan Orde Baru (Pemerintahan Presiden Soeharto). Beberapa musisi Banyuwangi ingin merilis ulang lagu ini tapi dilarang oleh Kodim setempat. Berikut lyric asli dari lagu tersebut:

Lilis Surjani – Gendjer-gendjer (M. Arief, 1962)

Gendjer-gendjer neng kedokan pating keleler
Gendjer-gendjer neng kedokan pating keleler
Emake thole teka-teka mbubuti gendjer
Emake thole teka-teka mbubuti gendjer
Oleh satenong mungkur sedot sing tolah-tolih
Gendjer-gendjer saiki wis digawa mulih

Gendjer-gendjer esuk-esuk didol ning pasar
Gendjer-gendjer esuk-esuk didol ning pasar
Dijejer-jejer diuntingi pada didasar
Dijejer-jejer diuntingi pada didasar
Emake djebeng podo tuku nggawa welasan
Gendjer-gendjer saiki wis arep diolah

Gendjer-gendjer mlebu kendil wedange umob
Gendjer-gendjer mlebu kendil wedange umob
setengah mateng dientas digawe iwak
setengah mateng dientas digawe iwak
sega sa piring sambel petjel ndok ngamben
gendjer-gendjer dipangan musuhe sega

yang artinya:
Genjer-genjer di selokan berceceran
Ibu si anak datang mencabut genjer
Dapat sekeranjang pulang tanpa tolah-toleh
Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang

Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Dijajar, diikat, dibeberkan di lantai
Ibu si anak beli membawa belasan
Genjer-genjer sekarang sudah akan diolah

Genjer-genjer dimasukkan kedalam panci air panas
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Nasi sepiring sambal pecel di tempat tidur
Genjer-genjer dimakan dengan nasi

Februari 11, 2009 at 9:48 am 1 komentar


TANGGALAN

Februari 2009
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
232425262728  

Kategori

Arsip

Top Posts

Blog Stats

  • 106.493 hits

Top Clicks

  • Tidak ada

Feeds